Find Us On Social Media :

Pernah Rugi Ratusan Juta, Artis Ini Berani Blak-blakan Bongkar Habis Sisi Gelap Trading, Terkuak Beberapa Nama Crazy Rich yang Jadi Afiliator

By Lina Sofia, Sabtu, 12 Maret 2022 | 13:03 WIB

Gita Sinaga

GridPop.ID - Dunia trading saat ini tengah menjadi sorotan, terlebih setelah Indra Kenz dan Doni Salmanan tesmi ditetapkan menjadi tersangka.

Seiring dengan bergulirnya kasus judi online yang berkedok trading ini banyak sosok yang akhirnya ikut buka suara.

Sosok tersebut adalah Ical Muhammad dan Gita Sinaga.

Ical dahulunya merupakan salah satu afiliator di salah satu aplikasi trading, namun kini ia mengaku taubat dalam menjalani bisnis yang akhirnya membuat banyak orang rugi itu.

Pengakuan Ical itu tidak terlepas dari peran seorang wanita dari tanah batak bernama Gita Sinaga yang diketahui adalah aktris dan pemain FTV.

Sama seperti kebanyakan selebriti lainnya, Gita juga membuat konten podcast bersama para bintang tamu yang ia undang ke podcastnya. Di sinilah ia bertemu dengan Ical Muhammad.

Dilansir dari Sripoku.com, ternyata Gita juga pernah bermain trading karena rasa penasaran, dan mengalami kerugian hingga ratusan juta.

"Mencoba pernah, karena sahabat aku sebelum kasus ini viral sahabat aku cerita main ini," jelasnya dalam tayangan Rumpi Trans TV.

Ia juga menjelaskan bahwa sahabatnya tak mengetahui bagaimana konsep bermain trading yang sebenarnya.

Baca Juga: 9 Tahun Berteman Baik, Gita Sinaga Buka Suara Soal Hubungan Asmara Beda Keyakinan dengan Habibi Hood: kan Nggak Harus Seiman...

“Dan sebenarnya sahabat aku itu engga tau kalau itu bukan konsep trading yang sebenarnya, aku yang baru tau ya pasti aku cari tau dahulu aku pelajarin sampai detail banget,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan selama bermain trading kadang dirinya memperoleh keuntungan dan kadang tidak, namun ia juga mengalami kerugian yang banyak.

“Pernah bisa profit, tapi juga pernah enggak, rugi juga hingga ratusan juta saat bermain trading, rugi kurang lebih Rp 285 Juta, tapi ya sudahlah,” tutupnya.

Baru-baru ini seorang wanita bernama Monica Christy muncul ke publik dan mengaku menjadi korban trading, ia membeberkan beberapa nama yang menjadi Afiliator di aplikasi tersebut.

Menurutnya beberapa nama tersebut ialah :

Doni Salmanan, Indra Kenz, Raden Mas Ade, Ahmad Joe, Kak Fiten, Reyhan Syah, Agam (Detective Candle), Erwin Laysuman, Jindul, Bondol Trader, Sarjana Trading, Eric Septian, Kenwilboy, Masben, Revand (artis), Kapten Vincent, Doni Sasake, Setiawan Mulia (TimIndra Kenz), Daengbor (Makassar), Ferdi Penna, Hamzah Pro, Yt (Trader Sidrap), Yt (Trader mbah dewo), Yt (Sugi Pujer), Yt (DINVEST), Evon Trade, Nodiewakgenk, Ergia Trader, Alan Surjayana, Aku Ghifari, Yt Nona Trader, Yt Marubosu Clasic, Yt Fakarich, Yt Bujang Dolah.

Sebagai informasi dilansir dari Kompas.com, menurut praktisi bisnis, Prof Rhenald Kasali, pada dasarnya fenomena banyaknya influencer yang menjadi afiliator trading merupakan teknik marketing.

"Itu marketing, jualan, (dengan tujuan) untuk mempengaruhi. Setelah menggunakan influencer tidak mempan, mereka gunakan artis karena banyak orang membeli apapun yang diomongin artis," ujar Rhenald Kasali saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/3/2022).

Rhenald menyebut hal itu dengan fenomena like atau fenomena rasa suka dari penggemar kepada publik figur.

Baca Juga: Titik Terang Pemburuan Pemilik Binomo, Disebut-sebut Berada di Indonesia, Barang Mewah yang Diduga Dipinjamkan ke Indra Kenz Jadi Sorotan!

"Selain artis, juga atlet. Khususnya di luar negeri, dua orang itu yang dianggapnya persuasif," jelasnya.

Lantas apa yang didapat dari para afiliator seperti Indra Kenz ini?

"Keuntungannya dapat komisi, jadi seperti judi ada bandarnya. Dia (Indra Kenz) mungkin salah satu bentuk bandar atau sub-bandar," kata Rhenald.

Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Indonesia itu menyebut biasanya penipuan dalam trading banyak dikenal dengan istilah praktik "pump and dump".

Menurut Rhenald, ada bandar saham yang sengaja memainkan trading lewat saham gorengan yang dipompa (pump) agar harganya melejit sehingga tampak menggiurkan. Saham ini sering disebut sebagai pompom saham.

"Teknologi memungkinkan manusia untuk melakukan koordinasi secara diam-diam. Jadi koordinasi itu melakukan manipulasi harga berbarengan," terang Rhenald.

Saat harga saham-saham tertentu meroket setelah dipompa oleh bandar nakal, pada suatu momen, saham tersebut akan seolah dibuang (dump) sehingga harganya sangat jatuh.

Rhenald mengatakan para bandar saham ini melakukan pemufakatan jahat untuk mencari untung dengan cara ilegal.

Baca Juga: Jadi Miliarder Dadakan meski Hanya Lulusan SD, Tetangga Tak Kaget Doni Salmanan Terjerat Kasus Binary Option hingga Bongkar Tabiat Asli Crazy Rich Bandung: Nggak Berubah

GridPop.ID (*)