GridPop.ID - Aplikasi Kredivo buka suara usai namanya terseret di kasus mahasiswa IPB terjerat pinjaman online.
Seperti yang telah heboh diberitakan, ratusan mahasiswa IPB terlilit pinjaman online (pinjol) hingga kerugiannya capai miliaran rupiah.
Seorang mahasiswa IPB yang turut menjadi korban, SN, mengungkapkan awal mula kasus penipuan ini terjadi.
SN mengungkapkan dirinya dan sejumlah mahasiswa lain ditawari oleh beberapa kakak tingkat (kakak) untuk bergabung dalam sebuah usaha.
Penawaran ini datang ketika SN dan beberapa mahasiswa IPB lainnya menjadi panitia divisi sponsor dalam sebuah project kampus pada Agustus 2022 lalu.
"Terus ditawarin tuh project sama kating-kating kita buat ikut project ini nih uangnya lumayan," terang SN, Selasa, dilansir TribunnewsBogor.com.
Oleh kating tersebut, SN dan korban lainnya dikenalkan kepada terduga pelaku, SAN.
Sebagaimana diketahui, tersangka berinisial SA (29) diduga melakukan penipuan pinjaman online dan penggelapan berkedok investasi terhadap 317 orang.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 20 November 2022, dari jumlah tersebut, 116 orang merupakan mahasiswa IPB.
Polres Bogor menyebut total kerugian para korban mencapai Rp2,3 miliar.
Masing-masing korban investasi bodong itu mengalami nominal kerugian beragam, mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 20 juta.
Dari beberapa platform resmi pinjol, nama PT FinAccel Finance Indonesia (Kredivo) jadi salah satu yang disebut.
Dilansir dari Kompas.com, VP Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari mengatakan, pihaknya saat ini sedang menginvestigasi kasus tersebut lebih lanjut.
"Kami sedang menginvestigasi kasus ini lebih lanjut, dan sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ujar Indina dalam keterangan resmi, Minggu (20/11/2022).
Indina menambahkan, berdasarkan investigasi awal terdapat indikasi kegiatan penipuan terencana terhadap para mahasiswa IPB.
"Sebagai perusahaan pembiayaan yang sudah berizin dan diawasi OJK, kami bertanggung jawab dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua pihak terkait dalam penyelesaian hal ini," imbuh dia.
Lebih lanjut, Indina menjelaskan, pihaknya menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit.
Tujuannya, agar konsumen dapat lebih bijak dalam memanfaatkan akses pinjaman sesuai dengan kemampuan finansialnya masing-masing.
"Kami juga turut mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda mengenai literasi keuangan dan literasi digital agar mewujudkan sektor keuangan digital yang lebih kondusif dan tumbuh berkelanjutan," ujar Indina.
Sebelumnya, Rektor IPB University Arif Satria menjelaskan, peristiwa ini tergolong modus penipuan pinjol yang mutakhir.
"Ini adalah sebuah modus baru, dugaan penipuan yang dilakukan oleh seorang oknum yang sudah teridentifikasi," imbuh dia.
Arif melanjutkan, para mahasiswa sudah melaporkan kasus ini ke pihak berwajib, yakni Polresta Kota Bogor.
Baca Juga: Pengen Pinjam Dana ke Pinjol? Tolong Pahami 5 Hal Berikut Ini Sebelum Mengajukannya
Selain itu, IPB juga telah melakukan langkah komunikasi dengan perusahaan pinjol terkait untuk mengusut tuntas penyebab penipuan yang melibatkan ratusan mahasiswanya.
Arif berharap kasus tersebut bisa cepat diselesaikan.
"Secara Institusi, IPB melakukan beberapa langkah-langkah yang terkait soal negosiasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan lembaga pinjaman online (pinjol) itu atau perusahaan yang memberikan pinjaman itu," ujar dia.
Arif menilai, modus penipuan ini melibatkan mahasiswa yang memerlukan dana untuk berbagai kegiatan kemahasiswaan.
Adapun salah satu modus yang dilakukan dengan iming-iming bagi hasil 10 persen.
Nilai kerugian sementara dari perkara ini mencapai Rp 2,1 miliar.
Sedangkan, penagihan utang yang dilakukan kepada mahasiswa IPB berkisar Rp 3 juta hingga Rp 13 juta.
Baca Juga: Pantas Saja Pinjol Ilegal Banyak Dilirik Meski Mencekik, Ternyata Ini Alasan di Baliknya
GridPop.ID (*)