Find Us On Social Media :

Hasil Tes Kejujuran paling Minus Diantara 4 Terdakwa, Putri Candrawathi Menangis Terindikasi Berbohong

By Andriana Oky, Kamis, 15 Desember 2022 | 18:03 WIB

Putri Candrawathi

GridPop.ID - Persidangan kasus pembunuhan Brigadir J masih terus bergulir hingga saat ini.

Sidang lanjutan yang digelar pada Rabu (14/12/2022) dengan agenda saksi ahli poligraf.

Dalam persidangan tersebut, saksi ahli poligraf Aji Febrianto Ar-Rosyid mengungkap hasil tes poligraf atau uji kebohongan.

Melansir Tribunnews.com, Aji mengungkapkan hasil tes Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Nilai tes Sambo adalah -8, sementara nilai Putri -25.

Adapun untuk terdakwa Kuat Ma'ruf, Aji mengatakan pemeriksaan dilakukan sebanyak dua kali.

"Dari skoring yang Anda sebutkan itu menunjukkan indikasi apa? Bohong? jujur atau antara bohong dan jujur?," tanya jaksa lagi.

"Untuk hasil +NDI (No Deception Indicated) tidak terindikasi berbohong," ungkap Aji. "Kalau Sambo terindikasinya apa?," cecar hakim.

"Minus, terindikasi berbohong," kata Aji. "Putri?" tanya jaksa lagi. "Indikasi bohong," jawab Aji.

Baca Juga: Rambut dan Tempat Tidur Putri Candrawathi Berantakan, Kuat Maruf Beberkan Kejadian di Magelang: Ada Seprei Ketarik

Adapun Richard dan Ricky dinyatakan memberikan keterangan jujur.

Adi menyebut tingkat akurasi tes poligraf yang dilakukan terhadap lima terdakwa sebesar 93 persen.

Sementara itu Putri Candrawathi diketahui menangis saat diminta menanggap hasil tes poligraf.

Di ruang pemeriksaan itu, ia mengaku diminta bercerita peristiwa tanggal 7 Juli di Magelang, meski ia tidak mampu.

Pada akhirnya, Putri tetap menjalani tes poligraf, dalam kondisi tersebut.

"Waktu itu saya diperiksa oleh dua orang salah satunya bapak Aji ini, saya diperiksa di ruangan tertutup yang kedap suara dengan dua orang pria, dan saya diminta menjelaskan dari tanggal 2 sampai tanggal 8, tanggal 7-nya saya berhenti, saya menyampaikan … saya tidak sanggup karena saya tidak mau menceritakan tentang kejadian kekerasan seksual tersebut," kata Putri di ruangan sidang, Rabu (14/12/2022).

"Namun salah satu pemeriksa menyampaikan: 'Ibu harus menceritakan karena Ibu sudah di sini'. Kalau tidak salah itu yang menyampaikan adalah Bapak Aji sendiri," lanjutnya.

Putri pun mengaku menangis saat itu. Dia pun mengaku terpaksa mengikuti proses poligraf karena takut dibilang tak kooperatif.

Sementara itu, Ferdy Sambo meluapkan kekecewaannya terhadap ahli poligrafi karena bertanya soal isu perselingkuhan terhadap istrinya.

Baca Juga: Bikin Putri Candrawathi Tak Berkutik, Bharada E Bongkar Bukti Pemberian Uang & HP Usai Brigadir J Tewas, Foto Gelang Jadi Petunjuk!

Kepada saksi Ahli Poligraf Polri Aji Febriyanto Ar-Rosyid, Ferdy Sambo menilai pertanyaan-tanyaan yang digunakan saat tes hanya berlandaskan isu dan titipan dari penyidik.

"Saya ingin menyampaikan kepada ahli poligraf, kami ingin menyampaikan bahwa sangat disayangkan dalam pembuktian yang dilakukan Puslabfor ini hanya berdasarkan isu dan titipan penyidik," ucap Ferdy Sambo dilansir dari TribunJakarta.com.

Ferdy Sambo menilai, pertanyaan yang diajukan Aji Febrianto kepada Putri Candrawathi saat melakukan tes poligraf tidak ada hubungannya dengan kasus pembunuhan Brigadir J.

"Tapi ini lah faktanya yang mulia, tidak ada hubungannya dengan perkara 340 yang ahli tanyakan ke istri saya," ujar Ferdy Sambo dengan tatapan tajam.

"Sebaiknya kedepankan fakta dan independensi dari ahli ini, bukan dari penyidik," tambahnya.

GridPop.ID (*)

Baca Juga: Tak Terima Namanya Dibawa-bawa di Kasus Brigadir J, Putri Candrawathi Marah hingga Nangis ke Ferdy Sambo: 'Kenapa Saya Ikut dalam Peristiwa'