GridPop.ID - Pinjaman online alias pinjol belakangan ini kian meresahkan lantaran mulai ada korban jiwa yang nekat bunuh diri.
Korban yang merupakan seorang ibu rumah tangga di Desa Selomarto, Giriwoyo, Wonogiri nekat gantung diri lantaran terlilit utang pinjol ilegal.
Dilansir dari TribunJateng.com, ibu rumah tangga berinisial WPS (38) ditemukan meninggal pada, Sabtu (21/10/2021).
Sebelum bunuh diri, WPS sempat menulis surat yang menerangkan bahwa ia memiliki pinjaman di 25 aplikasi pinjol dengan total mencapai Rp 51,3 juta.
Usut punya usut, salah satu pinjol ilegal yang meneror WPS adalah Fulus Mujur seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Hal tersebut terungkap usai Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri melakukan penggerebekan 5 wilayah di sekitar Jakarta.
Polisi kemudian mengamankan 7 orang termasuk JS, warga negara China yang diduga adalah bos pinjol, serta Ketua KSP Solusi Andalan Bersama yakni MDS dan rekannya, SR.
Salah satu karyawan pinjol yang meneror WPS hingga bunuh diri yakni berinisial AY (29).
AY mengaku enggan resign dari pekerjaannya tersebut karena kebutuhan ekonomi dan terlebih ia putus sekolah saat masih SMP.
"Kan masih butuh uang, belum dapat kerjaan. Saya sekolah gak sampe lulus. SMP keluar," kata AY di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (21/10/2021).
Diakui AY, ia baru bergabung dengan perusahaan pinjol ilegal itu selama 3 bulan terakhir dengan menerima gaji sekitar Rp 5 juta per bulan.
"Saya bekerja baru 3 bulan, gajinya Rp 5 juta. Saya bekerja di rumah semua," ungkap dia.
Awalnya AY tak sadar jika dirinya bekerja di perusahaan pinjol karena yang ia tahu dirinya hanya bertugas untuk meneruskan SMS dari pihak perusahaan pada peminjam.
AY bahkan tak tahu bahwa isi pesan yang dikirimkannya berupa teror hingga membuat ibu di Wonogiri gantung diri.
"Saya baru tau ini pinjol ilegal di bulan 1 setelah kerja, saya baru 3 bulan. Udah sadar sebelum ditangkap. Cuman kan namanya butuh duit," tukas AY.
Adapun pegawai lain berinisial HH (35) mengaku telah 9 bulan bekerja sebagai pegawai perusahaan pinjol ilegal.
"Awalnya gak tau, hanya dibilang untuk mengirim SMS.
Seiring berjalannya waktu kita tau itu adalah pinjol dari narasi SMS yang kita terima," kata HH di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (21/10/2021).
Terkait gaji yang diperolehnya, HH mengatakan dirinya mendapat Rp 15 juta per bulan dan membuatnya tak mau keluar dari pekerjaannya itu.
"Digaji Rp 15 juta sebulan. Sudah 9 bulan terakhir," tukasnya
Sementara isi pesan teror kepada seorang Ibu di Wonogiri hingga bunuh diri diakui HH bukan dirinya yang membuat.
Dia hanya ditugaskan untuk meneruskan SMS yang dikirimkan oleh pihak perusahaan.
"Kami bukan bagian neror. Kita hanya meneruskan SMS.
Kita bukan yang neror.
Semua narasi atau konten semua dari server yang di atas kita," jelasnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunJateng.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar