Pria itu mengakui awalnya koleksi video dan foto dari kedua anak perempuan Rose tersebut hanya untuk kesenangannya pribadi.
Beberapa benda yang disita dan disinyalir untuk menyimpan hasil tindak asusila tersebut adalah komputer dan ponsel milik Oquendo.
Salah satu ponsel berisi tentang percakapan Rose dengan Equendo mengenai pengambilan gambar dan video asusila yang menjadi korban tindakan bejat tersebut.
Diterjemahkan dari Dailymail.co.uk, pihak penyidik mengatakan bahwa Rose telah memaksa kedua putrinya untuk membuat konten pornografi yang ia rekam sendiri dari bulan Oktober 2014 sampai September 2016.
Konten pornografi yang direkam tersebut untuk dikirim kepada kekasihnya yang ternyata memiliki kelainan seksual.
Beberapa gambar yang ditemukan oleh penyidik menunjukkan bahwa Rose memaksa anak-anaknya untuk melakukan perbuatan asusila.
Ketika dimintai keterangan oleh penyidik, Rose mengaku memaksa anak perempuannya untuk telanjang dan diabadikan dalam foto dan video untuk dikirimkan ke kekasihnya, Oquendo melalui pesan singkat.
Pengadilan setempat memutuskan bahwa Rose bersalah pada bulan ini dan akan mulai menjalankan hukumannya pada 14 Oktober mendatang.
Source | : | Kompas.com,Dailymail.co.uk,Sosok.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar