GridPop.ID - Janda ini cuma bisa nangis kejer setelah mengetahui kedok asli kekasihnya.
Niat licik kekasihnya tercium setelah keduanya selesai bersetubuh.
Ya, janda ini sudah mau disetubuhi 4 kali saking cintanya.
Namun cintanya malah berakhir pilu setelah niat licik kekasihnya terkuak.
Begini kronologi kisahnya.
Dilansir dari laman suar.id, kejadian ini terungkap pada tahun 2021 lalu.
Kisah pilu ini menimpa AD (39), seorang janda muda asal Cilacap yang ditipu oleh MA (37), calon suaminya yang merupakan duda asal Tegal.
Melansir dari Facebook Cilacap Kekinian pada Senin (30/8), AD dan MA ternyata sudah berkenalan sejak Juli lalu.
Sampai pada akhirnya MA memutuskan untu melamar pada Agustus.
MA dikatakan sempat melamar AD di rumahnya dan di depan orangtuanya, namun ternyata lamaran itu hanya tipu-tipu.
Dibalik tindakan romantisnya, MA ternyata sudah memiliki niat jahat kepada AD.
Kisah cinta MA dan AD pun tidak berakhir dengan bahagia, justru berakhir dengan tragis.
Saat lamaran, orangtua korban tak punya firasat buruk.
Bahkan orangtua korban mengizinkan tersangka membawa anak perempuannya untuk dikenalkan ke orangtua tersangka.
Dalam pengakuannya, MA tinggal di Kabupaten Purworejo.
Saat prosesi lamaran, ada kejanggalan.
Keluarga korban mengecek KTP tersangka, beralamat di Kabupaten Tegal.
Namun karena kepiawaiannya meyakinkan keluarga korban, kecurigaan itu bisa ditepis tersangka.
Restupun akhirnya dikantongi tersangka.
Pada tanggal 29 Agustus 2020, tersangka mengajak korban ke Purworejo.
Di tengah perjalanan, tersangka sempat menyetubuhi korban sebanyak 4 kali di sebuah Losmen di wilayah Gombong.
Tak puas sampai disitu, handphone android milik korban diembat tersangka.
Baca Juga: Syok Anaknya Ditangkap Polisi, Ibunda Ajudan Pribadi 2 Hari Tak Mau Makan
Aksi itu diketahui korban, namun karena rasa cintanya, korban tidak mempunyai pemikiran buruk kepada calon suaminya itu.
Handphone itu dibiarkan korban dimasukkan ke tas tersangka saat meninggalkan Losmen pada Minggu 30 Agustus 2020.
Sesampai di SPBU Tersobo, Prembun, sekitar pukul 20.00 WIB, tersangka meminjam uang untuk membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang ke Purworejo.
Oleh korban, tersangka diberikan uang Rp 500 ribu.
Tersangka pamitan membeli oleh-oleh, selanjutnya korban masuk ke kamar mandi untuk ganti baju.
Dalam benak korban, mau ketemu calon mertua harus terlihat rapih dan cantik.
Setelah selesai dandan, korban keluar dari kamar mandi, ternyata tersangka sudah tidak ada ditempat.
Korban sempat menunggu lama sambil menangis. Namun, calon suaminya tak kunjung datang.
Sadar menjadi korban penipuan, AD melaporkan peristiwa itu ke Polsek Prembun.
Dari laporan itu, tersangka berhasil ditangkap di rumah orangtuanya di wilayah Kecamatan Poncowarno.
Kepada polisi, tersangka mengaku memiliki niat jahat kepada korban.
Baca Juga: Bikin Klien Rugi Rp 1,3 Miliar, Selebgram Ajudan Pribadi Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara
Tersangka juga mengaku tak pernah menaruh cinta kepada korban.
Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 372 KUH Pidana jo Pasal 378 KUH Pidana tentang Penipuan dan atau Penggelapan ancaman kurungan 4 tahun penjara.
Penipu Berkedok Cinta “Gentayangan” di Tinder, Ini Tips Menghindarinya
Belakangan memang banyak pelaku penipuan yang berkedok cinta salah satunya melalui tinder.
Terkait fenomena penipuan berkedok cinta yang berawal dari kenalan di Tinder, pengamat media sosial, Hariqo Wibawa Satria, menyampaikan pandangannya.
Hariqo mengatakan, ada beberapa hal yang harus dimengerti pengguna Tinder.
Yang pertama soal peraturan jangan mengirimkan uang kepada pengguna lain dan jangan memberikan informasi tentang keuangan.
“Tinder sudah membuat penekanan tentang dua hal itu,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/4/2022).
Kemudian, yang harus diperhatikan pengguna Tinder adalah jangan menuliskan detail diri secara gamblang, khususnya pekerjaan.
Jika menuliskan secara rinci, misalnya jabatan pekerjaan, dikhawatirkan akan menjadi celah bagi para penipu. Mereka akan bisa memprediksi besaran gaji calon korban.
“Kalau ingin menuliskan soal pekerjaan, tulis saja gambaran umumnya, contohnya bekerja di mana. Namun, ingat, jangan detail,” ucapnya.
CEO Komunikonten ini juga mengingatkan agar pengguna Tinder jangan mudah membagikan nomor WhatsApp saat berkenalan.
Pasalnya, WhatsApp merupakan ranah personal. Untuk berkirim pesan, pengguna bisa menggunakan aplikasi kencan.
Ketika sosok tersebut dirasa cocok dan sudah dipercaya, pengguna boleh memberikan nomor WhatsApp. Meski demikian, pengguna tetap harus berhati-hati.
Lalu, saat sepakat untuk bertemu, pengguna setidaknya bercerita kepada tiga orang yang dipercaya.
Ini dilakukan sebagai rekam jejak. Kemudian, saat bertemu, posisikan orang tersebut sebagai musuh.
“Posisikan dia sebagai musuh, bukan calon pasangan kita, dan tetap waspada,” ungkapnya.
Walau sudah bertemu, pengguna jangan langsung memberikan alamat rumah atau mengenalkan teman kencan tersebut kepada orangtua.
“Intinya harus behati-hati,” tuturnya. GridPop.ID (*)
Baca Juga: Jangan Sampai Terlena! Berikut Ini Ciri-ciri Joki Pinjol atau Gestun Palsu yang Rugikan Masyarakat
Source | : | Kompas.com,Suar.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar