GridPop.ID - Tips hubungan intim ini cocok buat kamu dan pasangan yang memiliki agama Islam.
Sebab, tips hubungan intim ini akan dibagikan sederet abab hubungan suami istri dalam Islam.
Maka dari itu, mari simak tips hubungan intim berikut sampai akhir!
Kehidupan manusia dalam bingkai Islam telah diatur dalam segala aspeknya, termasuk dalam hal hubungan suami istri atau jimak.
Dalam hal ini, Islam menawarkan adab-adab yang indah untuk menjaga kemurnian dan kesucian dalam hubungan intim suami istri.
Ada tiga adab penting dalam hubungan intim suami istri dalam Islam, yakni:
Adab Sebelum Hubungan Suami Istri
1. Menikah
Menikah adalah syarat mutlak dalam menjalankan hubungan intim secara Islami.
Pernikahan harus sesuai dengan syarat dan rukunnya agar dianggap sah.
Rukun pernikahan melibatkan calon suami, istri, wali, dua orang saksi, mahar, serta ijab dan qabul.
Baca Juga: Cara Memenuhi Fantasi Seksual dalam Hubungan Intim Bagi Pasutri yang Jalani Long Distance Marriage
Penting untuk memberikan mahar kepada istri sebelum hubungan intim, sesuai dengan ajaran Rasulullah.
Sesuai dengan sabda Rasullullah SAW:“ .Ibnu Abbas berkata:
Ketika Ali menikah dengan Fathimah, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda kepadanya: “Berikanlah sesuatu kepadanya.” Ali menjawab: Aku tidak mempunyai apa-apa. Beliau bersabda: “Mana baju besi buatan Huthomiyyah milikmu?”. Riwayat Abu Dawud dan Nasa’i, Hadits shahih menurut Hakim.
Menikah membawa banyak kebaikan, seperti dianjurkannya oleh Allah dan Rasulullah.
Pernikahan membawa perlindungan dari Allah, memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, meningkatkan kehormatan, dan mengalahkan godaan setan. Pernikahan juga mendatangkan berlipat-lipat pahala dalam ibadah.
2. Memilih Hari dan Waktu yang Baik:
Semua hari diperbolehkan untuk hubungan intim, tetapi ada hari-hari yang disarankan.
Hari Jumat dianggap yang terbaik, sementara hari Kamis juga memiliki manfaat.
Waktu yang dianjurkan untuk hubungan intim adalah setelah salat Isya hingga sebelum salat Subuh, serta pada tengah hari.
Hal ini sesuai dengan ajaran Al-Quran.
"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig diantara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum shalat subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sesudah shalat Isya’. (Itulah) tiga ‘aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu . Mereka melayani kamu, sebagian kamu (ada keperluan) kepada sebagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. 24:58)"
Baca Juga: Salah Satunya Karena Penetrasi Terlalu Dalam, Berikut Ini 7 Pemicu Mual Setelah Hubungan Intim
3. Disunahkan Mandi Sebelum Jima’
Mandi sebelum hubungan intim memiliki tujuan untuk memberikan kesegaran dan kenikmatan saat berhubungan.
Mandi juga membantu mengurangi gangguan saat berhubungan.
Setelah hubungan, sebaiknya mandi lagi sebelum melakukan hubungan lagi.
Abu Rofi’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu hari pernah menggilir istri-istri beliau, beliau mandi tiap kali selesai berhubungan bersama ini dan ini. Aku bertanya, “Ya Rasulullah, bukankah lebih baik engkau cukup sekali mandi saja?” Beliau menjawab, “Seperti ini lebih suci dan lebih baik serta lebih bersih.” (HR. Abu Daud no. 219 dan Ahmad 6/8.
4. Shalat Sunnah 2 Rakaat Sebelum Jima
Melakukan shalat sunnah sebelum hubungan intim dianjurkan. Ini akan memberikan berkah dan perlindungan, serta memohon kesatuan dalam hubungan.
Dari Abdullah bin Mas’ud ia berkata:
Aku memberi nasehat kepada seorang pria yang hendak menikahi pemudi yang masih gadis, karena ia takut isterinya akan membencinya jika ia mendatanginya, yaitu perintahkanlah (diajak) agar ia melaksanakan sholat 2 rakaat dibelakangmu dan berdoa : Ya Allah berkahilah aku dan keluargaku dan berkahilah mereka untukku. Ya Allah satukanlah kami sebagaimana telah engkau satukan kami karena kebaikan dan pisahkanlah kami jika Engkau pisahkan untuk satu kebaikan (HR. Ibnu Abi Syaibah dan Thabrani dngan sanad Sahih
5. Menggunakan Parfum dan Berpakaian yang Disukai Pasangan
Menggunakan parfum dan berpakaian yang disukai oleh pasangan sebelum hubungan intim dapat meningkatkan gairah dan kualitas hubungan.
Baca Juga: Pantesan Istri Susah Capai Klimaks, Terkuak Alasan Wanita Sulit Orgasme saat Hubungan Intim
Ini sesuai dengan ajaran Rasulullah.
Adab Saat Hubungan Intim:
Hal ini didasarkan pada hadist berikut: Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu: berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah (HR. Tirmidzi).
Perempuan manapun yang menggunakan parfum kemudian melewati suatu kaum agar mereka mencium wanginya maka dia seorang pezina” (HR Ahmad, 4/418; shahihul jam’: 105)“Perempuan manapun yang memakai parfum kemudian keluar ke masjid (dengan tujuan) agar wanginya tercium orang lain maka shalatnya tidak diterima sehingga ia mandi sebagaimana mandi janabat” (HR Ahmad2/444, shahihul jam’ :2073.)
Penggunaan parfum oleh wanita diperbolehkan atau disunatkan tergantung dari tujuannya, jika tujuannya untuk merangsang suami dalam jima’ disunahkan tapi jika digunakan untuk merangsang kaum laki-laki akan berdosa.
Adab saat Hubungan Suami Istri
1. Berdoa meminta perlindungan Allah sebelum Jima’
Berdoa sangat penting sebelum melakukan jima’ terutama adalah doa memohon perlindungan kepada Allah terhadap gangguan setan dalam pelaksanaan jima. Berdoa dimulai dengan mengucapkan:
“Bismillah. Allahumma jannabnash syoithona wa jannabish syaithona maa radzaktanaa”
Artinya : Dengan nama Allâh. Ya Allâh, hindarkanlah kami dari syetan dan jagalah apa yang engkau rizkikan kepada kami dari syetan.
Rasulullah saw. bersabda: Apabila salah seorang mereka akan menggauli istrinya, hendaklah ia membaca:
“Bismillah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami”. Sebab jika ditakdirkan hubungan antara mereka berdua tersebut membuahkan anak, maka setan tidak akan membahayakan anak itu selamanya. (Shahih Muslim No.2591)
2. Cumbu Rayu dan Romantis
Islam mengajarkan pentingnya mengungkapkan perasaan kasih sayang sebelum hubungan intim. Cumbu rayu, ucapan romantis, dan kelembutan sangat dianjurkan dalam hubungan ini.
Islam mengajarkan jima yang disertai dengan pendahuluan ungkapan perasaan kasih sayang seperti ucapan romantis, ciuman dan cumbu rayu dan tidak mengajarkan langsung hajar tanpa pendahuluan.
Hal ini sesuai dengan: Sabda Rasul Allâh SAW:
“Siapa pun diantara kamu, janganlah menyamai isterinya seperti seekor hewan bersenggama, tapi hendaklah ia dahului dengan perentaraan. Selanjutnya, ada yang bertanya: Apakah perantaraan itu ? Rasul Allâh SAW bersabda, “yaitu ciuman dan ucapan-ucapan romantis” . (HR. Bukhâriy dan Muslim).
Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wasallam. Beliau bersabda, “Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya seperti binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu memberikan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu.” (HR. At-Tirmidzi).
2. Jima’ dalam Ruang Tertutup
Hubungan intim harus dilakukan dalam ruang tertutup, bukan di tempat terbuka, untuk menjaga privasi dan kesucian hubungan.
3. Menggunakan Selimut sebagai Penutup
Menggunakan selimut sebagai penutup saat berhubungan intim dianjurkan, untuk menjaga kehormatan dan kesucian hubungan.
Dari ‘Atabah bin Abdi As-Sulami bahwa apabila kalian mendatangi istrinya (berjima’), maka hendaklah menggunakan penutup dan janganlah telanjang seperti dua ekor himar. (HR Ibnu Majah)
Baca Juga: Benarkah Kantong Kering Bisa Mempengaruhi Hubungan Intim? Begini Tanggapan Ahli
Maksudnya adalah jangan bertelanjang seperti Himar yang kelihatan kemaluannya dan pantatnya saat berjima. tapi pakailah selimut sebagai penutup. atau bertelanjang dalam selimut.
4. Jima Boleh Dilakukan dari Berbagai Posisi
Hubungan intim boleh dilakukan dari berbagai posisi, selama tidak melibatkan sodomi. Islam memberikan kebebasan dalam hal ini.
Jima dengan isteri boleh dilakukan darimana arah mana saja dari depan, samping , belakang (asal tidak sodomi) atau posisi berdiri, telungkup, duduk, berbaring dll.
Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. (QS. 2:223)
Dubur bukan tempat bercocok tanam yang menghasilkan tanaman (keturunan) tapi tempat pembuangan kotoran.
Dari Abi Hurairah Radhiallahu’anhu. bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Dilaknat orang yang menyetubuhi wanita di duburnya”. (HR Ahmad, Abu Daud dan An-Nasai)
5. Boleh, memberikan rangsangan dengan meraba, melihat dan mencium kemaluan isteri/suami
Meskipun boleh mencium kemaluan itu lebih baik jika tidak dilakukan karena yang demikian itu lebih bersih. Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. (QS. 2:223)
“Dari Aisyah RA, ia menceritakan, “Aku pernah mandi bersama Rasulullah dalam satu bejana…” (HR. Bukhari dan Muslim).
Adab Setelah Hubungan Suami Istri
1. Tidak Langsung Meninggalkan Pasangan
Setelah hubungan intim, tidak seharusnya langsung meninggalkan pasangan.
Berdiam diri dan bersikap perhatian dianjurkan.
2. Mencuci kemaluan dan berwudhu jika ingin mengulang Jima’
Dari Abu Sa’id, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Jika salah seorang di antara kalian mendatangi istrinya, lalu ia ingin mengulangi senggamanya, maka hendaklah ia berwudhu.” (HR.Muslim no. 308)
3. Mandi Janabah
Mandi besar atau mandi janabah dianjurkan setelah hubungan intim, sebelum melakukan ibadah atau aktivitas lain.
3. Berdoa
Berdoa setelah hubungan intim adalah tindakan yang baik, untuk memohon berkah dan perlindungan dari Allah.
Hubungan intim dalam Islam dikelilingi oleh aturan-aturan yang menjunjung tinggi kesucian, kesatuan, dan kasih sayang dalam pernikahan.
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المْـَــاءِ بَشَـــرًا
“Alhamdu lillaahi dzdzii khalaqa minal maa i basyaraa”.
Artinya : Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air mani ini menjadi manusia (keturunan).
Adab-adab ini mengingatkan bahwa seksualitas adalah bagian alami dari kehidupan, tetapi harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan penghargaan terhadap pasangan.
Islam mengajarkan agar hubungan suami istri bukan hanya bentuk fisik semata, tetapi juga kualitas emosional dan spiritual yang mendalam.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul "Amalan Sunah, Serta Adab Hubungan Suami Istri Secara Islam Saat Hendak Bemesraan Lengkap Doanya"
(*)
Source | : | Bangkapos.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar