GridPop.ID - Pilu nasib pria ini.
Dirinya ditinggalkan oleh istri dan anaknya setelah menderita kelumpuhan karena penyakitnya.
Dialihbahasakan dari sanook.com yang tayang pada (27/11/23), situs web aFamily melaporkan tragedi tersebut.
Hal ini terjadi pada sebuah keluarga di Provinsi Guangdong, Tiongkok pada tahun 2018.
Keluarga Tuan A (nama samaran) menetap di Kota Foshan, Provinsi Guangdong, Tiongkok.
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak perempuannya dulu hidup bahagia.
Namun, sejak awal tahun 2018, Tuan A hanya bisa terbaring di tempat tidur.
Tetangga sering mendengar istrinya terus memarahi sang suami yang menderita kelumpuhan itu.
Ternyata Pak A menderita penyakit serebrovaskular dan lumpuh pada separuh badannya.
Setelah beberapa lama dirawat di rumah sakit, ia masih belum sembuh total.
Dia hanya bisa berbaring diam di tempat tidur di ranjang.
Setelah Pak A jatuh sakit dan dua bulan dirawat di rumah sakit, biaya pengobatan yang harus dikeluarkan sangat besar yang perlahan menguras kekayaan keluarga.
Akibatnya keluarga Pak A terlilit utang. Tuan A tidak mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi.
Oleh karena itu, hanya dapat bekerja di lokasi konstruksi. Sedangkan istrinya adalah pegawai supermarket.
Mereka juga memiliki seorang putri yang harus bersekolah.
Pendapatan keluarga hanya mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari.
Awalnya sang istri merasa sedih.Akan tetapi dia tetap menjaga suaminya dengan baik. Namun kemudian dia menjadi lelah secara fisik dan mental.
"Saya mulai sering memarahi suami saya. Bahkan memukulnya saat suasana hati sedang buruk," aku istri Pak A.
Suatu hari putrinya pulang ke rumah dan melihatnya menatap sang suami dalam diam dengan tatapan mata yang sangat menakutkan.
Gadis berusia 18 tahun itu langsung mengerti apa yang dipikirkan ibunya.
Dia menangis dan memeluk ibunya, memintanya untuk tidak melakukan apa yang dia pikirkan karena ayahnya sangat menyedihkan. Ibunya menyetujui permintaannya.
Peristiwa itu mungkin adalah akhir dari pemikiran menakutkan itu. Situasi keluarga harus lebih baik.
Baca Juga: Pria 24 Tahun Ini Mendadak Lumpuh Gegara BAB Sambil Main HP, Kok Bisa?
Namun semuanya ternyata tidak sesuai harapan. Seiring berlalunya waktu, situasi keluarga semakin memburuk.
Dan semua harapan hancur. Putrinya tidak ingin lagi berada di dekat ayahnya yang sakit.
Dan mulai mempunyai pemikiran yang sama dengan ibunya.
Suatu hari, ibu dan anak perempuannya bangun dan mengumpulkan barang-barang mereka.
Seolah-olah ada telepati yang dikirimkan satu sama lain. Kemudian mereka semua meninggalkan rumah tengah malam.
Merekapun mengunci pintu rumah rapat-rapat.
Beberapa hari berlalu, para tetangga mulai curiga.
Tapi mereka berpikir jika istri dan putrinya mungkin membawa Pak A ke rumah sakit.
Hingga 8 hari berlalu, adik perempuan Pak A datang berkunjung ke rumah.
Dia terkejut karena dia tidak bisa menghubungi adik iparnya.
Adik perempuan Pak Ak pun menelepon ke rumah,tetapi tidak ada yang menjawab telepon.
Ketika dia melihat pintu yang terkunci, dia merasa ada yang tidak beres.
Jadi dia mencoba mendobrak pintu. Dan pemandangan di hadapannya membuatnya tercengang.
Sang adik melihat kondisi jenazah Pak A yang diduga sudah beberapa hari meninggal.
Ekspresinya berubah, tampak sangat sedih.
Perabotan di sebelahnya tubuh Pak A berserakan Seolah-olah dia sedang berjuang meminta pertolongan sebelum kehabisan napas.
Dia segera memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Autopsi memastikan bahwa dia meninggal karena kelaparan.
Alhasil, setelah itu istri dan anak Pak A dihukum.
Sesuai dengan keputusan pengadilan Istri Tuan A dijatuhi hukuman empat tahun penjara.
Dan putrinya tidak dapat lepas dari tanggung jawab dihukum 3 tahun penjara dan 3 tahun masa percobaan. GridPop.ID (*)
Source | : | sanook.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar