Find Us On Social Media :

Pemerintah Bakal Larang Peredaran Minyak Goreng Curah Mulai Januari 2022, Pedagang Gorengan hingga Penjual di Pasar Menjerit Terpaksa Beralih ke Minyak Goreng Kemasan

By Lina Sofia, Jumat, 26 November 2021 | 10:03 WIB

Pedagang minyak curah. Pemerintah Melarang Minyak Goreng Curah Beredar Mulai Tanggal Segini, Ini Alasannya

GridPop.ID - Pemerintah bakal melarang peredaran minyak goreng curah di pasar-pasar tradisional dan tempat lainnya mulai 1 Januari 2022 mendatang.

Kebijakan ini dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi adanya lonjakan harga di komoditas minyak goreng.

Dilansir dari Tribun Bisnis, hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan.

"Minyak goreng curah ini kan bergantung pada Crude Palm Oil (CPO), ketika CPO naik maka minyak goreng curah juga langsung naik. Makanya pemerintah sudah mengantisipasi dengan tidak mengizinkannya minyak goreng curah diedarkan mulai dari 1 Januari 2022 nanti," ujarnya dalam diskusi Indef secara virtual, Rabu (24/11/2021).

Sementara untuk minyak goreng kemasan menurut Oke, karena bersifat bisa disimpan untuk jangka panjang, maka harganya relatif terkendali.

Memang diakui Oke, saat ini tingkat kebutuhan minyak goreng curah sangat tinggi.

Kemendag mencatat kebutuhan akan minyak goreng curah 5 juta liter dalam setahun.

Sementara jumlah produksinya mencapai 9,5 juta.

Baca Juga: Bakal Lebih Disayang Suami, Begini Cara Saring Minyak Goreng Bekas Biar Jernih Bisa Dipakai Lagi, Dijamin Irit Uang Belanja!

"Memang kalau kita gabungkan kebutuhan minyak goreng curah untuk kebutuhan rumah tangga dan industri itu kita masih mengizinkan untuk diedarkan mendekati 67 persen," kata Oke.

Menurut Oke, hanya ada 2 negara yang sampai saat ini masih mengedarkan minyak goreng curah yaitu Bangladesh dan Indonesia.

"Sehingga nanti, ketika CPO naik itu tidak langsung berdampak pada harga karena nantinya minyak goreng kemasan harganya masih terkendali," ucap Oke.

Keputusan pemerintah melarang penjualan minyak goreng curah mulai 1 Januari 2022 ini pun memaksa warga harus beralih menggunakan minyak goreng kemasan.

Melansir dari Serambinews.com, Misna (45), seorang pedagang gorengan di wilayah Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, mengatakan peralihan ini memberatkan bagi warga pengguna minyak goreng curah, seperti dirinya.

"Sekarang baru mulai ganti pakai minyak goreng kemasan, sebelumnya pakai curah. Lebih berat karena sekarang harga minyak goreng kemasan mahal," kata Misna, Kamis (25/11/2021).

Harga minyak goreng kemasan di pasar saat ini berkisar Rp 23 ribu per liter, sementara harga minyak goreng curah berkisar Rp 20 ribu per kilogram sehingga terdapat selisih Rp 3 ribu.

Bagi pedagang kecil sepertinya, selisih harga ini dianggap besar karena dalam satu hari berdagang saja mereka membutuhkan lebih dari satu liter minyak untuk memasak. 

Baca Juga: Tolong Mulai Sekarang Jangan Lagi Simpan Minyak Goreng Dalam Gelas Kaleng, Ternyata Bisa Picu Dampak Buruk yang Belum Banyak Orang Tahu Ini

"Semenjak pakai minyak goreng curah omzet turun 20 persen. Biasanya omzet sehari Rp 1 juta, sekarang paling tinggi dapat Rp 900 ribu. Belum harus setoran ke bos per hari," ujarnya.

Untuk menyiasati penurunan omzet akibat tingginya harga minyak goreng kemasan, Misna mengaku terpaksa mengurangi jumlah atau isinya dalam satu hari.

Cara ini dianggap paling tepat dibanding menaikkan harga jual, alasannya karena daya beli warga sekarang masih belum pulih total imbas pandemi Covid-19 sejak tahun 2020.

"Harapannya ya harga minyak goreng turun, enggak terus mahal seperti sekarang. Kan pemerintah yang melarang jual minyak goreng curah, harusnya harga turun," tuturnya.

Sony (45), pedagang minyak goreng curah di Pasar Cibubur, Kecamatan Ciracas juga mengeluhkan keputusan pemerintah melarang penjualan minyak goreng curah mulai tahun depan.

Sebab, kenaikan harga minyak goreng kemasan hingga kini belum menunjukkan tanda segera berakhir, sehingga banyak warga masih membeli minyak goreng curah.

"Semua pedagang yang beli ke pasar mengeluh harga minyak goreng mahal," kata Sony, pedagang minyak goreng curah di Pasar Cibubur itu.

"Pedagang gorengan yang pakai minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan sama-sama mengeluh," sambungnya.

Baca Juga: Ibu-ibu di Rumah Tak Perlu Khawatir Lagi, Coba Ikuti Cara Mudah Ini untuk Bersihkan Minyak Goreng Bekas Agar Jernih Kembali, Para Chef Sudah Buktikan!

GridPop.ID (*)