Find Us On Social Media :

Ngotot Berpisah dari Indonesia untuk Mendapatkan Kemerdekaan, Timor Leste Justru Menjadi Porak Poranda Setelah Sosok Pemberontak ini Berani Menembak Mati Presidennya Sendiri

By None, Senin, 11 Mei 2020 | 09:30 WIB

Ngotot Berpisah dari Indonesia untuk Mendapatkan Kemerdekaan, Timor Leste Justru Menjadi Porak Poranda Setelah Sosok Pemberontak ini Berani Menembak Mati Presidennya Sendiri

GridPop.ID - Sempat menjadi bagian dari Indonesia, Timor Leste memilih berpisah dan memperjuangkan kemerdekaannya sendiri.

Sayangnya, Timor Leste yang sudah lepas dari Indonesia sejak tahun 2002 itu sulit berkembang menjadi negara maju.

Usai meraih kemerdekaannya, Timor Leste pernah porak poranda karena pemberontak yang berani menembak presidennya sendiri.

Baca Juga: Sepintarnya Bangkai Ditutupi Tetap Tercium Juga, Denny Darko Sebut Aib Syahrini Kini Mulai Tampak: 'Ini Baru Permulaan Saja'

Mengutip Grid.ID, orang yang sanggup mengacaukan Timor Leste tersebut adalah Alfredo Reinado.

Reinaldo adalah mayor angkatan bersenjata Timor Leste, FDTL yang ikut berjuang memberikan kemerdekaan bagi Timor Leste.

Dia seorang nasionalis, bumi Lorosar yang ingin Timor Leste bebas dari Indonesia pada waktu itu.

Baca Juga: Diduga Terjerat Kasus Narkoba, Intip Transformasi Roy Kiyoshi Sejak Kecil Hingga Kini Populer Jadi Peramal Kondang, Bikin Pangling!

Keahliannya di bidang militer juga tidak kaleng-kaleng, berpangkat mayor di FDTL, dia adalah orang yang sangat mahir di bidangnya.

Dia pernah mengenyam pendidikan militer di Australia, hingga membuatnya menjadi sosok berbahaya di FDTL.

Padahal para perwira di FDTL adalah mantan akombatan Fretlin yang pernah berhadapan dengan ABRI semasa konfrontasi dengan Indonesia.

Baca Juga: Diyakini Bisa Bikin Panjang Umur, Bakpao Ternyata Menjadi Menu Santapan Wajib Ketika Berbuka Puasa Bagi Rakyat China, Ini Faktanya!

Sayangnya pendidikan militer yang mentereng itu tak membuat Reinaldo memiliki masa depan yang baik di Timor Leste.

Dia justru didiskriminasi oleh Panglima FDTL Brigjen Taur Matan Ruak, dan berakhir didiskriminasi.

Reinado diperlakukan rasis  karena dia berasal dari daerah Timor Leste bagian timur.

Baca Juga: Meski Enak dan Praktis, Menyantap Makanan Cepat Saji untuk Menu Buka Puasa Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan, Jangan Lagi Dianggap Sepele!

Karena itu, dia marah pada Ruak, pada Mei 2006 bersama 600 anggita FDTL melakukan desersi sebagai protes atas perlakukan itu.

Ruak yang geram justru memecat semua anggota yang melakukan protes massal.

Kemarahan makin memuncak, Reinado melakukan aksi rusuh dan membuat satu negara porak poranda.

Baca Juga: Menjijikan, Rakyat Korea Utara Diperintahkan Kim Jong Un untuk Mengumpulkan 100 Kg Kotoran Manusia Setiap Hari Atau 3 Ton Sebulan, Ternyata ini Tujuannya!

Reinaldo melakukan taktik gerilya mirip Fretlin ketika menyerang FDTL, sama dengan yang dilakukan ketika melawan Indonesia.

Lama-lama Timor Leste dirundung kerusuhan dan pertikaian antar etnis terjadi.

Ratusan rumah dibakar dijarah 100.000 warga Timor Leste mengungsi ke perbatasan Indonesia di NTT untuk mencari perlindungan.

Baca Juga: Kakek 71 Tahun Tega Cabuli Gadis 20 Tahun Hingga Hamil 4 Bulan, Mengaku Pacaran Hingga Berani Lancarkan Aksinya di Dapur saat Orang Tua Korban Ada di Rumah

Karena situasi makin gawat, militer Indonesia lagi-lagi ikut berjaga-jaga di perbatasan.

Keadaan semakin kacau dan pemerintah tak bisa mengendalikannya, mereka sampai minta bantuan ke Australia, Portugal, Selandia Baru dan Malaysia.

Sebanyak 150 militer Australia dikerahkan, tak lama setelah pasukan Australia datang, rumah Menteri Dalam Negeri Regeria Lobato dibakar, istri dan lima anaknya tewas.

Baca Juga: Sama-sama Anak Sultan, Rafathar dan AbRam Khan Putra Shah Rukh Khan Ketahuan Pakai Sepatu Branded Kembaran, Harganya Bikin Elus Dada!

Tentara resmi kebingungan dan menembaki markas polisi padahal ada personil PBB di dalamnya.

Puncaknya 11 Februari 2008, Reinaldo menyerang presiden Ramos Horta dan Perdana Menteri Xanana Gusmao di rumahnya.

Ramos Horta tertembak dan nyaris mati, sementara Xanana selamat.

Baca Juga: Kini Hidup Mewah Jadi Nyonya Konglomerat, Sandra Dewi Ternyata Pernah Ngemis-ngemis Minta Dicarikan Pasangan pada Sosok ini Sebelum Akhirnya Berjodoh dengan Pengusaha Tajir

Reinaldo tewas tertembak oleh tentara FDTL, yang menjaga rumah Ramos Horta, PBB turun tangan dan butuh waktu 6 bulan untuk memulihkan situasi Timor Leste.

(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Mati-matian Berjuang Mendapatkan Kemerdekaan, Timor Leste Ternyata Pernah Dikacaukan Hanya Oleh Satu Orang yang Berani Tembak Presidennya Hingga Bikin Kondisinya Memprihatinkan