GridPop.ID - Viral video di media sosial yang memperlihatkan warga berdesak-desakan mengikuti vaksinasi.
Vaksinasi tersebut digelar oleh Polrestabes Medan, di GOR Serba Guna, di Jalan Williem Iskandar, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (3/8/2021) siang.
Ribuan warga yang tengah mengantre memaksa masuk ke dalam gedung sampai menjebol pintu besi yang membatasi antara gedung dan warga.
Terlihat petugas kewalahan membendung ribuan yang terus memaksa masuk.
Sementara itu, warga terus merangsek masuk ke dalam aula.
Bahkan, ada warga yang nyaris terinjak karena terus berdesakan.
Dilansir dari Tribunnuews, sebelum nekat memaksa masuk, ribuan warga yang sudah menunggu sejak pagi terus berteriak agar pintu dibuka.
"Buka, buka," teriak ribuan warga.
Tak lama berselang warga mulai rusuh, mereka saling dorong.
Sementara, petugas yang melihat kerusuhan langsung berupaya menahan warga agar tak terus menerjang pintu.
Sementara itu, menurut Indra, seorang warga yang berada di lokasi mengatakan, warga terpaksa mendorong pintu karena mereka sudah mengantre cukup lama.
Lebih lanjut, Indra menjelaskan, saat sudah berhasil masuk dalam GOR, sebagian besar masyarakat justru tak bisa mendapatkan vaksin.
"Alasannya vaksin habis," kata dia.
Dilansir dari Kompas.com, Warga sudah memadati lokasi itu sejak Selasa pagi, sementara serangkaian prosedur vaksinasi baru dimulai pada pukul 10.00 WIB.
Baca Juga: Terlambat Lakukan Vaksinasi Dosis Kedua? Ini yang Akan Terjadi Pada Tubuh
Bahkan hingga petang, masih ratusan orang yang mengantre untuk mendapat giliran divaksin.
Salah seorang peserta vaksinasi, Indra mengungkapkan, dia mengantre di lokasi itu sejak pukul 09.00 WIB.
"Pas saya tiba, sudah banyak yang mengantre," katanya.
Demi dapat sertifikat vaksin Dia sendiri menyelesaikan rangkaian vaksinasi itu kira-kira pukul 15.00.
Dia harus mengantre berjam-jam untuk mendapat giliran.
"Mau bagaimana lagi. Harus rela ngantre lama biar dapat sertifikat," katanya.
Motivasinya untuk mendapat vaksin, selain alasan kesehatan, yang paling utama adalah sertifikat.
Dia mendapat informasi, bahwa warga yang hendak mengurus administrasi tertentu, harus memiliki sertifikat vaksin agar bisa dilayani.
Selain itu, dia juga antusias untuk divaksin sebagai syarat saat hendak bepergian ke luar kota menggunakan pesawat.
"Sekarang, kalau mau naik pesawat, minimal ada sertifikat vaksin suntikan pertama," ungkapnya.
Indra merupakan salah satu dari ribuan orang yang cukup beruntung mendapat suntikan vaksin pada hari itu.
Sebab, ribuan lainnya justru tak jadi divaksin karena stok yang disiapkan panitia terbatas.
Kapolres Medan, Kombes Pol Riko Sunarko mengatakan, kerumunan di pintu masuk terjadi karena warga takut kehabisan vaksin.
Hal itu terjadi, kata Riko, karena tingginya antusiasme warga untuk mengikuti vaksinasi.
Setelah dijelaskan, yang akan mendapat vaksin harus sudah didata, satu per satu warga yang berdesakan mulai membubarkan diri.
Riko menuturkan, jatah vaksin untuk hari ini berjumlah 4.000 dosis.
Dari jumlah itu, sebanyak 3.000 dosis dari pendaftaran melalui polsek-polsek yang menerima vaksin pertama.
Sementara sisanya, 1.000 dosis untuk suntikan kedua bagi peserta yang disuntik pada peringatan Hari Bhayangkara lalu.
Diketahui, polisi mengumpulkan peserta vaksinasi melalui sejumlah polsek.
Satu polsek dijatah 100 peserta.
Riko mengungkapkan, ada penunggang gelap yang mencari keuntungan dengan cara menjual formulir vaksin seharga Rp 5 ribu kepada warga.
"Warga tadi protes mereka ini mendapatkan formulir dengan cara dibeli dan ada yang menjual di luar," katanya.
Ia mengatakan, masyakarat yang telah tertipu itu terap dilayani.
Namun, karena stok vaksin terbatas, maka sebagian warga tidak dapat disuntik pada hari ini.
"Mereka yang sudah mengisi formulir tadi kita kumpulkan, nanti datanya kita masukkan."
"Jika ada kegiatan vaksin lagi mereka akan kita hubungi dari SMS 'Pedulilindungi' karena ada sosialisasi nanti," bebernya.
GridPop.ID (*)